Rabu, 29 Mei 2013

well, ALHAMDULILLAH :D

Selasa, 08 Januari 2013

oke, lama nggak nulis. kemarin aku kena pilek huhu -,_- karena kemarin lusanya main hujan-hujanan haha. oh ya i am so confused lately-_- nggak tau mau masuk apa buat kuliah. maunya sih masuk kedokteran, tapi kalo nggak bisa ya gimana yaaa tau ah

Senin, 16 April 2012

Dulu seramers sekarang maseveeers!!




Saya udah lama gak cerita tentang teman kamar sayaaaa. Temen khemeeer (baca:teman kamar) saya sekarang sudah berevolusi. Dulu kita yang masih imut-imut, polos-polos sekarang sudah berubah menjadi dewasa, lebih charming, lebih memikat, dll, dsb, etc. dulu kita di seroja 4 sekarang kita sudah ada di mawar 7 atau nama gaulnya MASEV. Dulu waktu di seroja 4 kita masih kekurangan penggemar, sekarang penggemar kita sudah melampaui batas!! perkembangan yang bagus kan? ;) kita sudah punya si anything for you 1-4, si dia 1-tak terhingga, dll. Dulu saya pernah janji bakal ngepost muka-muka mereka! dan inilah wajah MEREKAAAAAAAAAAAAA!!!

1. TIFAH (yg nggak berjilbab)

wanita berambut panjang, bernama pendek, dan jago matematika ini telah berevolusi. dulu dimana dia masih buta akan cinta sekarang sudah mengenal arti cinta HAHAHA! GOOD JOB! dan yang terpenting dia makin jago aja matematikanya hahaha...


2. THALIA

Sekian lama tak ada kabar ternyata wanita yang satu ini insaf. sekarang dia berjilbab. dulunya wanita ini naksir hijau sekarang jatuh cinta sama hijau. intinya wanita inilah sumber penghidupan di kamar damai kami hoho. sekarang dia juga sudah berbehel, dan kabar yang paling menyedihkan dia sudah nyaris meninggalkan kami semua heks heks ToT. Jadi wanita ini ikut pertukaran pelajar rotary dan dia lulus dan akan berangkat sesegera mungkin ke Amerika -,_- dan kabarnya dia sudah punya hostfam disana. heks heks sedihnyaaaaaa T_T kamu hati hati disanaaa ya thaliaaaa, jangan suka gigit jari orang Amerika yaaa-,__-

3. NICK (sebenarnya ini bukan fotonya, tapi di fbnya cuma ini yg ada dan nyata)


Wanita ini adalah wanita yang paling muslimah, dia sekarang menjabat sebagai sekretaris REMAS atau Remaja Mesjid (posisi yang kuidam-idamkan!!!!) tak banyak perubahan padanya dia tetap seorang japanmania yang tergila-gila pada manga-manga. tapi, setidaknya sekarang jika kita ngomong tentang jepang-jepang yaa lumayan nyambunglah haha~~

kalo saya kayaknya nggak usah dijelasin ya hahaha~ pesan buat temen qhemeer saya jaga keakraban kita yaaa. jaga penggemar-penggemar kita. untuk thalia kamu hati-hati di negeri orang ya nak, jangan rindu sama jari imut mama yaaT_T. untuk tifah tetap perjuangkan si dia yaa!! fighting!!!. untuk nick, tolong yaa tolong jangan ajak saya untuk baca komik yang gerak-gerak itu lagi tolong!!. udah yaaaa sekian SERAMERS a.k.a MASEVERSS series kali ini. bye byeeeeeeeeee~~~~ :3

Iseng-iseng hobi baru fufu-_-

jadi ceritanya kayak gini. bermula dari salah satu teman saya yang terobsesi banget ikutan lomba cerpen. asik banget gitu kan liat dia ngetik di laptopnya sambil ketawa sendiri, merinding sendiri, nangis sendiri, histeris sendiri, dan sendiri-sendiri yang lainnya. so that's the reason i followed her, saya juga pengen heboh berduaan dengan laptop saya. alhasil bebrapa jam sebelum mataikan sayadipotong saya menyempatkan diri untuk ngetik ngetik cerpen deh. here it is! (sok) wonderful story...


KELIRUKAH CINTA INI?

“tok…tok…tok…tok” ketukan pintu terdengar bertubi-tubi.

Aku terbangun dari tidurku dan memandang lekat-lekat pintu di ruang tamu. Jam dinding yang tergantung di dinding rumah sederhana kami menunjukkan pukul 23.00.

“nggak sopan, bertamu kok malam-malam” ucapku pada diriku sendiri sambil menyambar jilbabku yang tergantung di dekat lemari buku di ruang tamu.

Ku buka pintu rumah dan mendapati dia lagi. Lelaki yang selama ini menghantui rumah kami. Dan dengan bunga yang sama ia menyodorkannya padaku.

“kakakmu ada?”

“nggak bosan ya kamu nanya kayak gitu? Aku udah bilang kakak tuh gak ada. Dia tuh pulangnya jam 12, tengah malam. Ngerti bahasa Indonesia nggak sih?” paparku.

“aku ngerti kok. Besok aku datang lagi ya” pintanya dengan senyum tipisnya.

“gila! Dibilangin nggak ada juga. Tau ah” ujarku sambil membanting pintu.

Setelah ku banting pintu ku intip dia melalui jendela kusam samping pintu. Ku singkap tirai dan ku dapati dia berjalan menyelusuri jalan lengang, sepi. Setelah menatap kepergiannya aku duduk di kursi bawah jendela. Tak terasa hujan mulai turun, awalnya gerimis lama-kelamaan deras. Ku lirik lagi jam yang tergantung di dinding coklat kami yang tua. Jam itu menunjukkan pukul 24.00, tak terasa waktu berlalu begitu cepat dan yang ku lakukan hanya termenung menatap perjalanan waktu.

“huaaah… hahaha” tawanya meledak.

“ucap salam kek kalau masuk, bikin kaget tau” responku sambil memberinya handuk.

“kamu belum tidur?” tanya kakakku sambil menghisap rokoknya dan mengeringkan rambutnya dengan handuk.

“udah tadi. Oh ya dia datang lagi. Kalo memang kakak gak suka tolak aja deh” kataku.

“siapa yang suka sih. Emang dia siapa! Kenal aja nggak” katanya sambil terus menikmati asap racunnya.

“kakak nggak kenal? Terus kenapa dia bisa tau?” tanyaku lagi.

“entahlah” jawabnya sambil tebatuk-batuk.

“udahlah merokoknya kak, udahin hidup kayak gini kak” ujarku

Dia hanya menghembuskan nafasnya panjang lalu membuang rokoknya dan masuk ke dalam kamarnya. Ku tatap ia hingga ia menghilang di balik tirai. Hujan masih menemani diriku di tengah malam itu.

Keesokan harinya aku berjalan sendiri menyelusuri setapak jalan menuju sekolah. Kakak belum terbangun saat aku berangkat ke sekolah. Ku tatap semua anak-anak di jalan setapak itu lalu mataku tertumbuk pada seorang lelaki. Tak seharusnya ku tatapi seseorang yang bukan muhrimku seperti sekarang ini. Tapi rasa penasaranku tak bisa ku bendung lagi. Lelaki itu mengalihkan pandangannya ke arahku dan berjalan ke arahku dengan langkah yang santai.

“apa kabar? Kakakmu mana?” tanyanya.

Hanya pertanyaan itu yang bisa ia ucapkan. Ku lihat dia sekali lagi dan baru ku sadari satu hal. Ia memiliki wajah yang lumayan memukau. Kulitnya putih bersih dengan mata yang bulat berwarna cokelat, begitu jernih dengan sorot mata yang tajam. Matanya seakan membingkai hatinya. Hidungnya mancung dan jatuh lurus diantara dua bingkai hatinya. Matanya sungguh membuatku terpikat. Ku alihkan pandanganku sambil beristighfar dalam hati.

“masih tidur” jawabku lalu berlalu.

Ada desiran aneh yang ku rasakan di seluruh peredaran darahku. Saat ku tatap ia dapat ku rasa jantungku seakan melambat berdegup dan langsung berpacu seakan memuntahkan seluruh darah. Hatiku menurun dan meloncat naik melesat keluar melalui kepalaku dan menari bebas membuatku tak berhenti senyum hingga tiba di sekolah.

“tadi dia datang lagi” laporku di waktu yang sama seperti malam-malam kemarin.

“oh ya? Ohok ohok ohok” responnya sambil terus terbatuk.

“kakak nggak papa? Kakak sakit? Aku bilang juga apa udah stop dengan pekerjaan kakak sekarang. Udah pulang malam kakak kena flu, jadi pekerja kayak gini bisa-bisa kena AIDS” paparku.

“stop!! Kamu jangan ngomong sembarangan ya. Kakak nggak suka kamu ngomong kayak gitu” katanya dengan mata yang nanar dan berlalu dari ruang tamu.

keesokan malamnya aku berdua dengan kakakku di rumah. Tidak seperti biasanya kali ini kakakku hanya ada di dalam kamar dan tidur. “Mungkin ia kecapaian” fikirku.

“toktoktoktoktoktok” pintu itu diketuk lagi. “kakakmu ada?” lagi-lagi dia.

“ada. Tapi dia nggak bisa ketemu sama kamu. dia udah tidur. Pulang sana” kataku.

“kapan aku bisa ketemu sama dia?” tanyanya.

“kamu suka sama kakakku ya?” tanyaku.

“iya, dan aku mau ngomong sesuatu sama dia” ujarnya sambil menodongkan mawarnya lagi.

Ada perasaan cemburu yang dapat ku rasakan di hatiku. Panas dan amarah serasa menguasai diriku. Takut jika ku luapkan amarahku akhirnya langsung ku banting pintu. Di balik pintu ku atur nafasku dan sekali lagi ku intip sosok lelaki itu dari balik jendela kusam rumah kami. Ada satu pertanyaan yang terngiang di kepalaku. Mengapa bukan aku yang dia cintai?

“siapa yang datang?” aku berbalik mendengar suara kakakku yang baru saja terbangun dari tidurnya. Ku lihat kakakku berdiri di hadapanku, badannya terlihat lebih kurus, jauh lebih kurus dari sebelumnya. Wajahnya pucat, dulu rambutnya yang hitam berombak tebal dan bersinar kini sudah agak rontok dan kusam. Tulang pipinya sangat menonjol sekarang.

“bukan siapa-siapa, kakak sakit? Sakit apa?” tanyaku khawatir.

“nggak kok, Cuma flu. Kalo gitu kakak istirahat dulu ya” katanya berbalik dan langsung masuk ke kamarnya. Tubuhku merinding melihat fisik kakakku sekarang. Ia terlihat sangat lemah dan sangat membuatku curiga, mana mungkin penyakit flu sampai segitunya.

“Assalamu alaikum” salamku sesampainya di rumah. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 22.00. Aku terlambat tiba di rumah karena ada kegiatan di sekolah dan memang jalanan tadi sangat macet. Ku cari kakakku di kamarnya, tapi sosok kakakku tidak tampak. Mungkin sudah baikan jadi sudah kembali kerja, itu fikirku. Ku istirahatkan badanku di atas kursi di bawah jendela rumah kami.

“toktoktoktoktoktoktok” pintu itu diketuk lagi. Langsung ku buka karena sudah dapat ku tebak siapa pelakunya.

“kakakmu ada?” tanyanya lagi.

“kakakku? Dia kerja. Selama ini kamu yang selalu tanya, sekarang boleh aku yang bertanya?” pintaku.

“apa?” tanyanya.

“kamu suka sama kakakku? Kenapa?” tanyaku berusaha menahan emosi.

“iya, nggak tau kenapa” jawabnya.

“kamu buta ya? Atau bodoh? Mana mungkin rasa suka nggak ada alasannya!! Apa yang sebenarnya kamu harapkan dari kakakku. Dia itu bukan seorang gadis!!! Dia itu nggak suci!! Masih banyak perempuan lain! Dia itu pelacur!! Dia kupu-kupu malam!! Kamu sudi sama dia. Aku yakin kamu laki-laki baik-baik. Dia nggak cocok sama kamu” ujarku dengan penuh emosi. Air mataku tergenang di bola mataku.

“terus kenapa? Aku tau kok” paparnya dengan ekspresi yang datar.

“dia nggak beda sama binatang yang kamu lihat di sepanjang jalan. Bercumbu sepuas dan sesuka hati mereka dimanapun dan kapanpun. Nggak peduli siapapun semua diajak bercinta. Itulah sosok dia. Sosoknya yang asli. Kenapa kamu nggak liat perempuan yang amat jauh dan sangat lebih baik dari dia? kenapa kamu nggak suka sama aku?. Kenapa bukan aku yang kamu cinta? Kenapa? Aku lebih baik dari dia. Aku lebih pantas untuk lelaki yang baik dan sangat setia kayak kamu. Aku bisa bahagiakan kamu nggak kayak dia” aku mulai menangis. Sakit menahan cinta.

“dari sikap kamu sekarang, dia lebih baik dari kamu.” ujarnya sambil berbalik arah.

Bruk… suara tubrukan ku dengar dari depan kamar mandi. Ku balikkan badanku dan ku dapati kakakku tengah terkapar dan darah segar keluar dari hidungnya. Tungkaiku terasa lesu. Ku rasakan angin akibat sambaran lelaki itu. Ku lihat lelaki itu membopong kakakku dan memerintahkanku sesuatu, tapi aku tidak dapat mendengarnya, suara tangisku lebih keras dari suaranya. Aku kaget melihat kondisi kakakku. Aku menyesal mengungkap isi hatiku.

Sesampainya di rumah sakit kakak dibawa ke ruang UGD. Aku dan lelaki itu duduk di ruang tunggu. Air mataku terus mengalir. Lelaki itu memcah keheningan di ruang tunggu itu.

“aku ketemu sama kakakmu sekitar 5 tahun yang lalu” ujarnya membuka percakapan. “di sebuah taman. Waktu itu aku menangis di taman itu karena orang tuaku bercerai. Aku tidak bisa membayangkan hidupku nanti bagaimana. Aku bingung harus memilih siapa, apakah ayah atau ibuku. Dan kakakmu ku lihat dari jauh memakai baju biru berenda di lengannya dan memakai rok di bawah lutut dengan warna senada yang juga berenda. Rambutnya diikat satu dan poninya jatuh menyentuh alis matanya. Tidak dapat ku lupakan pandangan pertamaku pada kakamu” ujarnya panjang lebar. Bisa ku bayangkan betapa cantik kakakku saat itu.

“dia duduk di sampingku dan menatapku, menanyakanku mengapa aku menangis, ku jawab semuanya. Dan dia menceritakan kisah hidupnya, dia menceritakan dirimu, kedua orang tuanya yang telah meninggal karna kecelakaan tragis dan cerita itu ia tuturkan dengan senyumnya. Air mataku berhenti saat itu, aku merasa aku memiliki teman dan sejak saat itu aku menyukainya dan jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Berselang waktu kemudian ku tahu bahwa kini ia berprofesi sebagai pelacur, aku tetap menyukainya” tuturnya sambil tersenyum.

Kata-katanya membuat air mataku terus mengalir. Aku sangat menyesal telah mencintai lelaki yang mencintai kakakku dan ku jelekkan kakakku dihadapannya dan disaksikan oleh kakakku. Aku diam tak berniat untuk bicara sedikitpun. Tak berselang waktu yang lama tim dokter datang dan menyuruh kami masuk ke dalam ruang isolasi. Kami diperintahkan untuk menggunakan seluruh alat perlindungan diri. Saat aku masuk ke ruangan itu sudah ku lihat kakakku yang tertutup oleh selimut dan berbalik ke arahku lalu tersenyum. Pada saat itu juga baru ku ketahui bahwa kakakku mengidap AIDS. Ku dekati kakakku yang kini seperti tengkorak.

“kau masih ingat aku?” ujar lelaki itu

“ya, aku sibuk selama ini jadi aku tidak pernah menemuimu” kata kakak dengan suara yang pelan.

“kau tetap terlihat cantik” ujarnya tulus dengan berlinang air mata seakan rasa rindu di hatinya telah menguap ke angkasa. Kakakku tersenyum tipis lalu menatapku, ingin rasanya ku banting diriku dan berteriak keras bahwa aku salah. Tapi tidak ku lakukan aku takut jika suster diluar sana langsung membopongku ke ruangan penderita sakit jiwa, aku hanya diam dan menangis.

“maaf, selama ini membuatmu malu. Maaf” ujarnya dengan suara pelan. “aku bukan kakak yang baik buat kamu. aku nggak bisa membahagiakan kamu sebagai adikku dengan hal yang halal, kakak hanya bisa berbuat seperti ini. Maaf kalau selama ini kakak adalah binatang keluarga yang nggak tahu malu. Maaf kalau selama ini kakak nggak pernah tau kalau kamu juga seorang gadis yang hati nuraninya memiliki keinginan untuk dicintai. Maaf karena untuk membiayai sekolahmu pun kakak tidak bisa mencari pekerjaan yang lebih pantas. Maaf..” ucapannya terputus.

“maksudnya?” kataku sambil terus terisak.

Ia tersenyum manis menatapku. Dipandanginya sekeliling ruangan dan mengambil nafas yang panjang. “kakak jadi pelacur supaya kamu bisa sekolah yang baik nggak kayak kakak. Kamu harus bisa jadi anak yang baik, jangan contohin kakak. Kakak jadi pelacur bukan karena kakak mau untuk menjadi binatang, tapi kakak mau lihat kamu sukses dengan cara biayain semua yang kamu butuhkan termasuk pendidikanmu. mama dan papa nggak ninggalin apapun buat kita. Kakak tidak mengharap balasan apapun, kakak mau kamu manfaatkan apa yang kakak selama ini beri buat kamu, korbankan buat kamu, tolong hargai” ujarnya. “tolong jaga dia”pesannya pada lelaki itu.

Jika aku mempunyai kekuatan luar biasa ingin rasanya ku putar balik waktu dan memperbaiki keseluruhannya. Ingin rasanya ku tarik seluruh sumpah, perkataan jorokku yang baru beberapa jam lalu ku ungkapkan. Ingin rasanya….

“kakak… maaf, maaf” pintaku sambil berlutut di samping ranjangnya. Entah berapa kali aku meminta maaf sampai tak ada sedikitpun respon darinya. Ku tatap lelaki tadi yang sekarang merunduk di sampingku. Aku berdiri tegak menatap lurus pada kakakku, salah lebih tepatnya jasad kakakku. Ya, dia telah pergi dengan damai. Selamat tinggal kakak

gimana? hwehehe-_- jelek yaa? tolong dikomentarin yaaa :D

Kamis, 29 Maret 2012

galau, bukan galau biasa tapi luar biasa

well, sekarang udah malam di asrama saya. Saya galau, kalau orang bilang double G 'gue galau'. Udah suasana dingin bikin galau, jadwal sekolah berubah ubah bikin galau, si dia nggak sms bikin galau, dan terakhir masalah lomba sumpah yang buat saya galau segalau galaunya giga mega duper super dst dsb dll etc lah! Kalau mau sih, entah ya galau-_- masalahnya takut nilai turun gitu. Entahlah otokke!!. Mana si X nggak mau dihubungin lagi. Katanya besok aja dibahasnya, RAWRAWRAWRnya raksasa. Malam ini badan saya agak hangatlah ya karna galau gitu. Jadi, buat lo lo semua yang nggak mau kayak gue jangan galau. TOLONG JANGAN GALAU. Galau nggak penting jangan sampai kata d'masiv! GALAU INI MEMBUNUHKUUUUU! Meskipun itu nyaris terjadi pada saya. Tapi, lupakanlah. Sekarang kalian berdoa aja untuk saya ya. Yudaadabyebye

Selasa, 29 November 2011

29 november suram

HARI AKU ULANG TAHUN LOH *krik KASIH AKU SELAMAT DONG *krikkrik JANGAN CUMA SELAMAT DOANG KASIH AKU KADO JUGA DONG, CIPIKA CIPIKI, KASIH MOBIL, RUMAH AWAWAWA HAHAHAHAHA XD *krikrikrikrikrik -_-


nb: akibat ultah gak dirayain

Senin, 28 November 2011

what i dunno a day

hari ini hari apa coba? Hari senin. Tanggal berapa? 28 november. Besok ultah saya, saya berharap banyak yang kasih kado. Banyak yang kasih selamatan. Hari ini saya puasa. Tapi bukan itu yang mau saya cerita. SAYA TIDAK PEDULI MAU SAYA PUASA HARI INI, MAU BESOK SAYA ULANG TAHUN, MAU LUSA SAYA ULANGAN BAHASA ARAB, MAU MINGGU DEPAN SAYA LIBUR SEMESTER. TIDAK PEDULI. Yang saya mau tau itu kenapa coba kakek saya harus pergi hari ini? Padahal hari ini kan saya puasa, padahal besok kan saya ultah -,_- padahal lusa saya ulangan, padahal saya sudah mau libur semerter! Kalau ikhlas, iya ikhlas. Sebenarnya saya kasihan sama kakek saya kalau kakek saya masih hidup. Dia tersiksa. Tapi tidak mau juga saya kalau dia pergi. Kakek saya dulu janji mau lihat saya jadi dokter. Belum masuk kuliah dia pergi duluan. Saya ganti cita cita demi kakek saya juga kok. Jujur. Sebenarnya dulu cita cita saya itu psikolog tapi karena kakek saya mau lihat saya jadi dokter ya saya ganti cita cita jadi dokter. Ya sudahlah, kalau begitu nanti kita doakan saja sama sama. Teman teman tolong doakan kakek saya ya doakan juga saya untuk jadi dokter yang baik. Biar kakek saya bisa bahagia di surga sana lihat saya jadi dokter. Amin ya Allah :')